Antara Cinta dan Rasa #2
“Hai Alika” Sapa Nico dengan senyuman manisnya.
“Hai Nico,” Aku membalas dengan senyuman terpaksa
“Haaaai , gue Sesa”
“Gue Kirana”
Dua temanku lainnya langsung berlari dan berebut
menyodorkan tangan ke Nico. Jujur, Nico emang super ganteng banget. Gaya
pakaiannya keren dan mukanya bersih banget kayak artis gitu yaa gak beda jauh
lah sama Robby. Upsss... lagi-lagi aku mikirin Robby... Kalo ngabisin waktu
sama Nico gini yang ada aku malah gabisa move on!
“Yaudah yuk masuk, ntr ketinggalan pesawat nambah
sial gue”
“Yukk!!!” sahut Kirana dan Sesa.
...
“Gue berangkat dulu ya Mit” ucap Nico kepada Mita
“Iyeee, ati-ati ya lo, OY ALIKA!!!. Jagain sepupu
gue yaa!!” teriak Mita
Aku membalasnya hanya dengan memberikan jari
tengahku pada Mita. Helloooo... masa cewek cantik sepertiku musti jagain cowok!
ada juga si Nico yang musti jagain aku!
...
Kami pun terbang menuju Bali, Hanya dalam waktu
kurang-lebih 1 jam 50 menit, Kami sampai di Bali. Kami di jemput oleh Supir dari
hotel tempat kami menginap. Setelah sampai hotel, kami mulai ribet memutuskan
siapa yang akan sekamar dengan Nico.
“Alika elo yaa yang sekamar sama Nico” ucap Sesa.
“Ko gue sih, kenapa gue selalu sial terus sih?”
jawab ku berbisik takut Nico dengar.
“iya Lik, lo kan yang awalnya emang tidur sama Mita.
ya kalo Mita diganti Nico itu jd masalah lo juga” tambah Kirana
“iya Lik, gue ama Kirana kan punya pacar masa iya
sih tidurnya ama cowo, kalo gue jomblo sih gue mau-mau aja sekamar sama orang
ganteng kayak Nico” lanjut Sesa
“ah elah kampret ya emang lo ber dua, yaudalah “
Aku dengan terpaksa menerimanya, untuk kelancaran
liburanku. Aku gak mungkin nge-stuck dan ribut sama meraka gara-gara kamar
hotel. Seandainya liburan ini gak dadakan dan uangku gak pas-pasan pasti aku
bakalan rela ambil kamar lagi. Ini semua gara-gara diputusin yang mendadak!
Setelah perdebatan itu, akhirnya kami menuju kamar
kami. Perasaanku mulai gelisah karena aku akan sekamar dengan orang asing.
Meskipun Nico adalah sodara Mita, tetep dia masih asing bagiku.
“emm, Nico karena lo gantiin Mita jd lo sekamarnya
sama gue” ucapku dengan Nico sambil berjalan menuju kamar kami.
“Oh, okay” jawab Nico dengan santai seolah-olah ini
bukan masalah yang besar.
Kirana dan Sesa sudah menemukan kamar mereka, dan
kamarku berbeda 9 nomer dengan kamar mereka... Aku tetap berjalan dan berusaha
untuk terlihat santai meski aslinya aku sangat gugup. Aku lihat Nico sangat
santai berjalan sambil mengecek Hpnya..
Sampailah kami dikamar..
Aku menempelkan kartu kamarku dan membuka pintu
kamar dengan hati-hati. Lampu kamarku mulai menyala dan kulihat kasur
didepanku...
Shit!! Double Bed!!!
Aku menaruh barang-barangku dan langsung berlari
menuju kamar Kirana dan Sesa.
“Kiranaaa!! buka pintu lo cepetaaan!!!”
“Iya sabaaarrrr” jawab kirana. Pintu kamar itu mulai
terbuka tetapi yang keluar bukan Kirana melainkan turis asing yang Cantik. Dan
tidak lama kemudian, Kirana nampak dari pintu yang sebelahnya.. OMG! aku salah
kamar..
“What’s wrong!” tanya turis cantik itu
“I’m sorry, I think this is my Friend’s room” dengan
wajah yang malu aku langsung meninggalkan turis itu dan bergegas menghampiri Kirana
lalu masuk kekamarnya.
“Lo apa-apaan sih kenapa lo pesen double bed?? Gila
yaa mana gue satu kamar sama cowok! satu kasur pula!” Ucapku dengan marah dan
panik kepada Kirana
“IHHHH Alikaa!, gue udah bilang ya pas gue pesen
cuman ada sisa kamar yang kasurnya double bed terus lo bilang “gapapa udah
pesen aja yang cepet”..” ucap Kirana sambil meniru suara ku.
“Ya kan gue kira gue bakal tidur sama Mita!”
“ya terus kalo udah gini salah gue gitu??”
“ya bukan sih, haaaahhh elaaaaah kenapa sih gue sial
bangeeettt. Kita bakal disini 6 malem masalahnya .. haaaaa”
“tok..tok..tokk” terdengar seseorang mengetuk pintu
kamar, Sesa langsung beranjak untuk membuka pintu. Ternyata itu adalah Nico
“emm.. Lika gue mau bicara sama lo”
Ha? Nico memanggilu Lika? seperti panggilan Robby
kepadaku. Dengan wajah bingung aku langsung menghampiri Nico.
“kenapa Nico?” tanyaku kepada Nico
“Lika, gue bakal request satu extra bed. biar nanti gue tidur disitu aja.
yaa”
Aku bener-bener ngerasa gak enakan sama Nico
sekarang. Ternyata Nico bukan cowok yang berengsek yang mencuri kesempatan
untuk bisa tidur bareng sama cewek.
“Lo gak keberatan Nic?”
“Enggak ko Lika. Anter gue ke receptionist yuk” ucap
Nico sambil tersenyum
“yuk” dan aku membalas senyumannya.
Aku menoleh kearah Sesa dan Kirana sebelum beranjak
ke receptionist. Sangat kocak melihat muka mereka yang terpelongo oleh sikap
Nico yang manis hahahah.
...
Aku dan Nico kembali kekamar setelah extra bed kami
terpasangkan. Aku melihat gerak-gerik Nico yang super Perfectionist merapihkan
pakaian dia. Sungguh! Sikap niko seperti ini mengingatkanku pada Robby. Aku
sampai-sampai melamun..
“Likaaa... likaaaaa.. hei .. lo kenapa?”
“Oh yaampun, gue bengong ya?. Eh Nico gue tidur di
Extra bednya aja. Gue gaenakan sama lo”
“Enggak! enak aja lo, gue yang bayar nih Extra bed
malah lo yang nempatin.. gak! gaakan!”
“Hahahah gila loh!, Extrabed sama double bed enakan
Double bed kali!!”
“Yaudah karena lo bilang double bed enak lo aja yang
nempatin kalo gitu!.”
“Beneran nih lo gamau tidur di sini?” tanya ku
sambil menepuk-nepuk kasur yang ku duduki
“Never!!!”
Jawab Nico
“hahahha. yaudah deh. Btw Thanks ya Nic”
“Welcome dear”
*Jleb* tiba-tiba jantungku berdetak cepat ketika
Nico memanggilku “Dear” . Kenapa ini? Terlalu cepat jika aku langsung jatuh
cinta lagi...
....
(BERSAMBUNG)
Hellooo.... Thanks yang udah baca episode kali ini!!!
See you guys on my next Story!!!
Salam Hangat Penulis,
Take Juwitara
Instagram/Snapchat/Ask.fm : @takejwt
Komentar
Posting Komentar