Antara Cinta dan Rasa #5

Alarm ku berbunyi dan aku pun terbangun, Ku lihat Nico sudah rapih dan tampan. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum, Aku membalas senyumannya sambil tersipu malu. Lalu dia melemparkan Handuk dan berlaku menyebalkan seperti biasanya.

“Mandi sana bauk”
“Gaya banget sih yang udah mandi “
“Yaiyalah, hari ini kita mau kemana?”
“Emmm bentar gue liat jadwal dulu”
“hahaha gue udah kaya liburan pake travel kalo gini ceritanya”
“Ihhh udah deh gausah reseee, hari ini kita bakal ke uluwatu + tanjung benoa kita mau water sport”
“hemmm oke”
“lo pasti gabakalan ikut water sport hahahha”
“siapa bilang, gue ikut!”
“Ntar lo pingsan lagi loh hahaha”
“Kan ada lo yang bakal bikin nafas buatan”

kata-kata Nico membuat diriku stak! Akhirnya dengan wajah kicut aku berdiri dan langsung menuju kamar mandi. Tapi Nico menarik tanganku dan mendekatkan badanku ke badannya.

“Jangan bete dong Lika”

Nico mengatakan hal manis itu dengan wajah tersenyum yang membuat diriku tidak dapat bete kepadanya aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Setelah siap, kami pun sarapan terlebih dahulu dan berangkat bersama ke2 temanku yang hanya menjadi figuran, bagaimana tidak, kerjaan mereka hanya tidur dan merindukan kekasihnya selebihnya melakukan kegiatan yang semestinya. Mungkin kehadiran laki-laki disini membuat “GIRLS TIME” kami menjadi gagal.

Setelah sampai di lokasi pertama kami memakai Kain kuning yang telah disediakan petugas terlebih dahulu, ke2 temanku sibuk dengan berfoto  dengan monyet-monyet nakal itu. Aku dan Nico berjalan, Nico lalu bergabung bersama ke2 temanku yang sedang asyik berpose. Mereka mengajakku tapi aku lebih tertarik dengan aroma dan suara dercakan air laut yang dapat dilihat dari atas. Ahh.. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan..

Ditengah-tengah keasyikanku, Nico datang dan menarik tubuhku hingga berdekatan dengannya dan merangkulku

“Sesa tolong fotoin gue sama Lika dong”

Aku hanya diam dan tersenyum karena difoto

“Cieee Alika lo salting ya? hahaha” Seru Kirana mengejekku
“Apaan si lu, Berisik, gajelas “
“Ahahha udah ngapain aja dikamar sama Nico?”

Aselii, Kirana emang anak yang paling bacot di Squad kami, tapi kali ini ucapannya sangat membuat diriku malu bangetttt, bisa-bisanya ngomong gitu depan Nico. Mukaku langsung memerah karenanya.

“Udah ngapa-ngapain kali tuh liat aja mukanya langsung merah” Tambah Sesa
“Apa-apan sih lu ber2 dasar Gila! udah ah gue mau nyari Monyet aja!”

Namun sialnya, Tiba-tiba ada monyet datang melompat dan hinggap di kepalaku, Aku sungguh panik dan langsung menjerit. Kulihat Nico langsung datang dan menarik perhatian monyet di kepalaku dengan sepotong biskuit. Setelah monyet itu pergi aku langsung berlari dan memeluk Nico.

“Cieeee Alika reflek banget lik? hahaha” Seru Kirana

Sesa langsung memotret momen dimana aku dan Nico sedang berpelukan.

“Ih sialan lu” dengan kesal aku membalah ledekan kirana

Setelah itu, Kami makan siang dan menuju lokasi ke 2. yesss ini lah yang paling aku tunggu-tunggu... Water Spooorrtttt!!!!

“guys, jadi pertama kita bakalan, Snortkeling dan Banana Boat, yaa setelah itu terserah kalian mau main apa lagi..”
“Okaaayy” Jawab Kirana dan Sesa
“Nico? kenapa? takut yaaa?”
“Enggak kok!, gue ikut!”
“Yeeeeeeeey “ sorak kedua temanku setelah mendengar keputusan Nico.

Pertama-tama kami menaiki Banana Boat, Nico terlihat sangat khawatir dan aku hanya cekikikan sendiri, Sebenarnya aku berharap Nico pingsan lagi biar aku bisa membuatkan nafas buatan untuknya hahaha.

Sesa mulai menaiki Banana Boat di urutan pertama, lanjut Kirana, Aku dan Nico yang terakir. Kapal Boat di depan kami mulai melaju dan Banana Boat ini mulai tertarik oleh kapal, Kulihat pegangan Nico pada tali di Banana Boat ini sangat kuat hahaha, dia semakin khawatir. Lalu kami dijatuhkan ditengah laut. Kami bersorak gembira, Tapi, dimana Nico?

“Nicoooo?, Lo dimana? Nic?”
“Lik kenapa?” Tanya Sesa
“Nico.. lo liat Nico?”
“Doooorrrr”

Tiba-tiba Nico mengagetkanku dari belakang dan tertawa

“Kenapa Lika? Lo khawatir? hahaha”
“Rese lo!! gue kira lo hanyut ke dasar laut”
“Kan gue pake pelampung hahhaa”

Aku memutarkan mataku dan menuju pada Boat yang membawa kami, Kami langsung bersiap-siap memakai peralatan menyelam. lalu kami diberhentikan pada lokasi selam dan mulai menyelam. Nico memandangku khawatir, Tapi aku langsung memegang tangannya dan masuk ke air bersama-sama.
Sepanjang menyelam, Nico tetap memegang tanganku dan tidak melepaskannya. Setelah puas didalam air dan berfoto, kami naik ke boat dan kembali ke tepi pantai.

“Gimana Nic, Serukan” Tanyaku kepada Nico
“hehehe seru ko Lika “ Jawabnya sambil tersenyum

Setelah itu, aku masih tetap bermain air dengan manaiki berbagai sport water yang ada disana. Nico dan teman-temanku memilih untuk bersantai Setelah aku puas, kami menuju Tempat makan dan pulang.

Sesampainya di hotel, Aku melihat Hpku dan ada pesan dari Robby. Sial, satu hari ini aku sudah tidak mengingat dia kenapa tiba-tiba dia menge-Chat –ku. Rasanya seperti tiada hari tanpa ulahnya yang membuat aku selalu teringat. Meski dia tidak ada di sekelilingku tetap saja rasanya dia selalu menghantuiku.

Aku lihat isi pesan Robby:
Alika, dia pacar baru kamu?”

pesan itu diiringi dengan screen capture aku yang sedang berpelukan dengan Nico di Uluwatu. Ternyata Sesa memposting Foto ku dengan Nico dengan caption “Cinlok”. Aku bingung harus jawab apa, tapi rasanya ini adalah kesempatan untuk memanaskan suasana hati Robby hahaha
kubalas :
“Kalau Iya kenapa?”

 Aku deg-degan dengan respon Robby selanjutnya..
OH.. Semoga berhasil dihubungan mu”

Mengapa Robby membalas seperti itu? Hahaha mungkin Robby cemburu! Artinya sekarang, aku harus merayakannya bahwa aku berhasil move on! yeah!!

“Nicoooo, anterin gue yukk!”
“Kemana?”
“Gue haus mau beli minum”
“lo tinggal telfon orang hotel aja bisa kali”
“Ah gamau, gue mau beli keluar aja... kalo lo gamau nganterin yaudah gue sendiri aja!”
“iyaaa iyaa gue anterin”

Aku dan Nico menuju bar dekat hotel untuk membeli beberapa liquor. Aku memang sudah menyiapkan uang khusus untuk ini. Maksudku uang khusus untuk merayakan bahwa aku berhasil move on. Tidak ada yang tau tentang ini bahkan ke2 temanku. Setelah membeli minuman Aku dan  Nico kembali kekamar kami.

“yesss ayo Nico gausah sungkan hahaha”
“Ada apaan nih? tiba-tiba neraktir begini?”
“Gapapa sih gue lagi seneng aja hehehe”

Kami berpersta hanya berdua karena ku telfon ke2 temanku mereka sudah tidur. Kami bersenang-senang dikamar kami dan mulai hilang setengah kesadaran. Ditengah-tengah pesta kami, aku menarik Nico dan memeluknya.

“Gue berhasil move on” bisik ku di telinga Nico
“Yeeee congratulation Likaaaa”
“Tau gak gara-gara apa?”
“enggak”
“Gara-gara Nicooooo yeeeeee”

Aku meloncat-loncat diatas kasur, dan Nico tiba-tiba duduk dan terdiam

“Nico kenapaaa? gue lagi seneng ko lo malah murung?”

Nico langsung menatapku dan menarik tanganku hingga aku terjatuh diatas badannya. Nico berbalik sehingga posisi Nico menjadi di atasku, Dia mulai membelai rambutku dengan lembut. Aku merasakan kelembutan tangannya dan memejamkan mata. Nico mulai menciumku. Kami berciuman lagi, Kali ini kami melakukannya dengan tanpa sungkan. Aku merasakan ke agresifan Nico sekarang. Namun, Nico tiba-tiba berhenti.

“Kenapa?” tanyaku
“Waktunya tidur Lika”
“Gue belom mau tidur “
“Nanti temen-temen lo curiga kalo besok kita kesiangan”

Ucapan Nico ada benarnya, Aku takut nanti Sesa dan Kirana makin jadi untuk berpikir yang macem-macem meski kenyataannya aku dan Nico memang sedang memulai untuk itu.

“Nico”
“ya?”
“Malam ini lo tidur disamping gue ya?”

Jujur, Aku mengatakan ini dengan tiba-tiba tanpa berpikir . Mungkin kata-kata ini keluar langsung dari hatiku. Nico langsung datang menghampiriku, Jantungku mulai berdetak sangat cepat. Nico berada disampingku sekarang, Dia hanya tidur dan tidak menyentuhku sama-sekali. Kami pun terlelap.
...

Kami terbangun bukan karena Alarm pagi ini, Tapi karena gedoran pintu yang dibuat oleh Sesa dan Kirana.

“Alikaaaa... Nicooo lo ada dikamar kan?”
“Banguuuuuun”

Dengan kepala yang berat aku mulai beranjak dari tempat tidur. Kulihat  Nico msih terlelap dikasurku. Aku langsung membukakan pintu.

“Apaan sih , masih pagi udah berisik lo”
“Gila lo yaa sekarang udah jam 10 kita jadi pergi gak?” ucap Sesa
“Anjiiirrr demi apa? serius lo?”
“Tuh liat jam “ Sesa menunjukan Hpnya kemukaku
“Nico mana? “ Tanya Kirana
“Didalem masih tidur!”

Kirana dan Sesa mendorong ku dan masuk kekamar
“Lo tidur jam berapa sih sema....”

Kata-kata Kirana terhenti ketika melihat kamar kami yang berantakan...

“Lo abis ngapain ama Nico Lik?” Tanya Kirana 
“enggak gue gaabis ngapa2in gue cuman abis minum-minum aja”
“Ko ni kamar sampe berantakan gini sih?” tanya Sesa
“Yaaaa gatau berantakan sendiri”
“Alika sayang, Lo musti jelasin sama gue sekarang juga, Gue gapeduli lo mau ngapain sama Nico kalo lo ga liburan sama gue dan Sesa. Kalo lo kenapa2 kan gue ama Sesa yang kena imbas juga!”
“kenapa-kenapa gimana maksud lo?”
“Yakalau misalkan pulang-pulang lo kobun gimana !!!”
“Anjir gaampe gitu lah !, gue semalem seneng aja gara-gara Robby kayaknya cemburu ngeliat foto yang di share sama Sesa.. jadi gue anggep itu kemenangan buat gueee hahaha”

“Foto yang mana Lika?” Tiba-tiba Nico bangun
“eh.. Nico.. eemm.. gue”
“Lo manfaatin gue buat bikin cemburu mantan lo?” Nico bergegas mengecek Hpnya
“Gue gak bermaksud manfaatin elo kok, gue kan jomblo jadi bebas foto sama siapa aja. Bukan salah gue dong kalau Robby cemburu”
“Lo bilang sama dia kalau kita pacaran?”
“Gue gajawab iya, cuman kayaknya Robby nganggepnya iya deh”

Nico terlihat marah, Dia beranjak dari tempat tidur, mengambil cardigannya dan keluar kamar membawa Hp dan dompetnya.

“Nicooooo” Aku teriak dan berusaha mengejar Nico tapi Nico begitu cepat dan tidak menoleh sama-sekali.

Ada apa dengan Nico? kenapa dia begitu marah? Yaampun! gue gatau Nico udah punya pacar atau belum. Jangan-jangan Nico udah punya pacar dan pacarnya dia temennya Robby. Soalnya kenapa tadi Nico tiba-tiba bertanya tentang aku bilang ke Robby kalau kita Pacaran...

Aku jadi gaenakan banget sama Nico..
Hari ini aku tidak ikut bersama ke2 temanku pergi, Aku memilih menunggu di hotel. Selain menunggu Nico, memang kau sedang tidak enak badan. Kepalaku sakit sekali.

Sudah Sore Nico belum juga pulang ke Hotel. Aku belum tau No Hp Nico. OIYAA! Aku harus nanya Mita. Aku hampir lupa kalau Nico saudaranya Mita. Kuhubungi Mita langsung.

Ku telfon Mita, Tapi No Hp mita sedang tidak aktif, Ku sms dia, bila Hpnya aktif pesanku biar langsung di balas:
"Mit, Gue bagi No Hp Nico + Id line nya ya ASAP"

Mata Hari sudah tenggelam, Mita belum juga membalas pesanku, Teman-temanku belum pulang, Nico juga demikian. Aku belum makan dari pagi. Aku putuskan untuk keluar kamar dan membeli makanan arena aku sudah mulai bosan.

Aku berjalan kaki keluar hotel menuju tempat makan terdekat. Aku memesan makanan. Setelah makan, Aku melihat Nico berjalan menuju hotel. Aku mengikuti jejaknya hingga ke depan kamar. Rupanya dia menungguku.

“Hai Nico, Miss me?”

Nico hanya tersenyum dengan wajah yang sembab seperti habis menangis. Kami pun masuk kedalam kamar dan Nico memberikanku Chocolate Moca kesukaanku.

“Waaahhh Chocolate Moca!!! Gimana lo bisa tau ini kesukaan gue Nico??”

Nico masih tetap sama, diam dan hanya tersenyum dengan wajah sembabnya

“Nico lo cerita dong sama gue.. pliss jangan bikin gue bingung”

Nico langsung berlutut di depanku, Memegang tanganku dan mengatakan hal yang tidak ku duga..

“Lika... Sebenarnya gue....”


(BERSAMBUNG)
Hellooo.... Thanks yang udah baca episode kali ini!!! episode selanjutnya di post hari rabu yaaa!!!
See you guys on my next Story!!!
Salam Hangat Penulis,
Take Juwitara
Instagram/Snapchat/Ask.fm : @takejwt

Komentar

Postingan Populer